Kapal yang berlayar jauh dari daratan memerlukan sistem domestik yang mendukung kenyamanan dan kebutuhan dasar awak kapal, mulai dari ketersediaan air tawar hingga udara yang nyaman. Dalam tulisan ini, kita akan membahas bagaimana kapal memenuhi kebutuhan air tawar, proses pembuatannya, hingga prinsip dasar sistem pendingin yang menjaga kualitas udara.
Kebutuhan Air Tawar di Kapal: Tidak Hanya untuk Minum
Air tawar di kapal memiliki fungsi krusial, tidak hanya untuk kebutuhan awak kapal seperti minum, memasak, dan mandi, tetapi juga untuk mesin, misalnya dalam proses pendinginan dan pembersihan otomatis. Mengingat pentingnya air tawar, pengelolaan dan efisiensinya menjadi prioritas utama.
Kapal yang berlayar lebih dari 4 hari biasanya dilengkapi dengan Fresh Water Generator (FWG). Alat ini mengubah air laut menjadi air tawar. Prosesnya dimulai dengan memasukkan air laut ke double bottom tank. Air tersebut kemudian dipompakan ke berbagai tangki yang memiliki fungsi berbeda, seperti menghilangkan bau, rasa, warna, dan bakteri. Selanjutnya, air tawar masuk ke pressure tank (tangki hidrofor) dan diteruskan ke pemanas (heater).
Proses Fresh Water Generator: Kombinasi Evaporasi dan Kondensasi
Fresh Water Generator bekerja berdasarkan prinsip destilasi atau penyulingan, yang melibatkan dua tahap utama:
- Evaporasi: Air laut dipanaskan hingga menguap.
- Kondensasi: Uap air didinginkan sehingga berubah menjadi air tawar.
Terdapat dua metode utama dalam FWG:
- Destilasi (Fresh Water Distiller): Menggunakan tekanan tinggi atau rendah.
- Osmosis (Fresh Water Maker): Menggunakan prinsip tekanan osmotik.
Destilasi Tekanan Tinggi
Dalam sistem ini, air laut dipanaskan menggunakan tabung dari boiler dalam evaporator bertekanan tinggi. Uap air hasil penguapan dialirkan ke kondensor untuk menghasilkan air tawar, sementara sisa air garam (brine) dikeluarkan melalui brine pump. Sebuah alat bernama salinometer memastikan kadar garam dalam air tawar tetap rendah dengan mengatur sirkulasi cairan.
Destilasi Tekanan Rendah
Proses ini memanfaatkan panas dari air tawar bekas pendingin main engine (65-80°C). Air laut dipanaskan dalam evaporator yang divakumkan menggunakan alat ejector. Dengan tekanan di bawah 1 atmosfer, air laut menguap pada suhu rendah (di bawah 100°C). Uap ini kemudian dikondensasi menjadi air tawar.
Metode Osmosis
Metode ini memanfaatkan membran semi-permeabel. Ketika tekanan tinggi diberikan pada cairan pekat, air murni dipisahkan dari larutan garam melalui proses reverse osmosis. Hasilnya adalah air tawar yang bersih.
Sistem Pendingin: Menjaga Udara Nyaman
Selain air tawar, udara yang nyaman juga menjadi kebutuhan penting bagi awak kapal. Sistem pendingin kapal bekerja berdasarkan empat komponen utama:
- Evaporator: Menguapkan refrigerant untuk menyerap panas.
- Kondensor: Mendinginkan refrigerant sehingga kembali menjadi cair.
- Expansion Valve: Mengatur aliran refrigerant dan menurunkan tekanannya.
- Compressor: Memampatkan refrigerant untuk meningkatkan tekanannya.
Refrigerant: Cairan Kunci dalam Sistem Pendingin
Refrigerant adalah fluida yang dapat menguap pada suhu ruangan dan tekanan 1 atmosfer. Fluida ini menyerap panas di evaporator, kemudian melepaskannya di kondensor, sehingga menciptakan sirkulasi dingin yang menjaga suhu udara tetap nyaman.
Kesimpulan
Sistem domestik di kapal, seperti Fresh Water Generator dan sistem pendingin, dirancang untuk memastikan kenyamanan dan kebutuhan dasar awak kapal terpenuhi. Air tawar yang dihasilkan melalui proses destilasi atau osmosis menjadi nyawa kapal, sementara udara yang nyaman menjaga produktivitas dan kesejahteraan awak. Dengan teknologi ini, perjalanan laut yang panjang tetap terasa aman dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar