Proses pemilihan pekerjaan dalam Reliability-Centered Maintenance (RCM) dirancang untuk memastikan bahwa setiap jenis kegagalan ditangani dengan cara yang paling efisien dan efektif. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi pekerjaan maintenance yang tidak perlu dan lebih menekankan pada pekerjaan yang benar.
1. Hidden Failure
- Langkah 1: Implementasi Tindakan Proaktif
- Terapkan tindakan proaktif (preventive atau predictive maintenance) untuk mencegah atau mendeteksi hidden failures.
- Langkah 2: Evaluasi Keefektifan Tindakan Proaktif
- Jika tindakan proaktif tidak efektif, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Langkah 3: Implementasi Failure Finding Secara Rutin
- Lakukan inspeksi atau pengujian secara rutin untuk mendeteksi hidden failures.
- Langkah 4: Evaluasi Keefektifan Failure Finding
- Jika failure finding tidak efektif, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Langkah 5: Implementasi Redesign
- Lakukan perubahan desain untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan hidden failures.
2. Failure dengan Konsekuensi Safety dan Environment
- Langkah 1: Implementasi Tindakan Proaktif
- Terapkan tindakan proaktif untuk mencegah kegagalan yang berdampak pada keselamatan dan lingkungan.
- Langkah 2: Evaluasi Keefektifan Tindakan Proaktif
- Jika tindakan proaktif tidak efektif, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Langkah 3: Implementasi Redesign dan Perubahan Proses
- Lakukan perubahan desain dan proses untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kegagalan dengan konsekuensi safety dan environment.
3. Failure dengan Konsekuensi Operasional
- Langkah 1: Implementasi Tindakan Proaktif
- Terapkan tindakan proaktif untuk mencegah kegagalan dengan konsekuensi operasional.
- Langkah 2: Evaluasi Keefektifan dan Biaya Tindakan Proaktif
- Jika tindakan proaktif tidak efektif atau biayanya lebih besar dari dampak operasional atau perbaikan jangka panjang, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Langkah 3: Implementasi Maintenance No Schedule
- Lakukan maintenance no schedule jika tindakan proaktif tidak efektif atau biayanya tidak sebanding.
- Langkah 4: Evaluasi Keefektifan Maintenance No Schedule
- Jika maintenance no schedule tidak dapat diterima, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Langkah 5: Implementasi Redesign
- Lakukan perubahan desain untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kegagalan dengan konsekuensi operasional.
4. Failure dengan Konsekuensi Non Operasional
- Langkah 1: Implementasi Tindakan Proaktif
- Terapkan tindakan proaktif untuk mencegah kegagalan dengan konsekuensi non operasional.
- Langkah 2: Evaluasi Keefektifan dan Biaya Tindakan Proaktif
- Jika tindakan proaktif tidak efektif atau biayanya lebih besar dari biaya perbaikan dalam jangka waktu yang sama, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Langkah 3: Implementasi Maintenance No Schedule
- Lakukan maintenance no schedule jika tindakan proaktif tidak efektif atau biayanya tidak sebanding.
- Langkah 4: Evaluasi Keefektifan Maintenance No Schedule
- Jika maintenance no schedule tidak dapat diterima karena biaya terlalu tinggi, lanjutkan ke langkah berikutnya.
- Langkah 5: Implementasi Redesign
- Lakukan perubahan desain untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kegagalan dengan konsekuensi non operasional.
Kesimpulan
Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi pekerjaan maintenance yang tidak perlu dan lebih menekankan pada pekerjaan yang benar. Dengan mengikuti langkah-langkah yang sistematis ini, organisasi dapat memastikan bahwa setiap jenis kegagalan ditangani dengan cara yang paling efisien dan efektif, meningkatkan keandalan dan keselamatan sistem secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar