Failure Mode dalam Reliability-Centered Maintenance (RCM) merupakan deskripsi spesifik tentang mekanisme atau bagaimana suatu komponen atau sistem bisa gagal dalam menjalankan fungsinya. Dalam worksheet RCM, failure mode dicatat setelah fungsi dan functional failure untuk memberikan pemahaman mendalam tentang penyebab kegagalan tersebut.
Struktur Penulisan Failure Mode = Noun + Verb
- Kata Kerja (Verb): Menggambarkan tindakan atau kondisi yang menyebabkan kegagalan. Contoh: "bocor", "aus", "pecah", "macet".
- Kata Benda (Noun): Menunjukkan bagian spesifik dari komponen atau sistem yang gagal. Contoh: "segel", "impeller", "belt", "pompa".
Contoh Failure Mode:
Seal Bocor
- Seal adalah komponen yang mungkin mengalami kegagalan, dan bocor adalah kondisi yang menggambarkan kegagalan tersebut. Contoh ini menunjukkan bahwa ada kebocoran yang terjadi pada seal yang dapat menyebabkan functional failure.
Impeller Aus
- Impeller adalah bagian yang berpotensi mengalami keausan, dan aus menggambarkan kegagalan tersebut. Ini menunjukkan bahwa impeller tidak lagi berfungsi dengan efisien karena aus.
Belt Putus
- Belt dapat putus, dan menggambarkan kegagalan yang spesifik. Hal ini dapat mengganggu operasi dan memerlukan intervensi pemeliharaan segera.
Valve Macet
- Valve yang macet adalah failure mode di mana komponen tidak dapat bergerak atau membuka sebagaimana mestinya.
Pemilihan Kata Kerja dalam Failure Mode
Pemilihan kata kerja yang tepat sangat penting karena:
- Mempermudah Analisis: Kata kerja yang jelas dan tepat memudahkan dalam menganalisis penyebab kegagalan dan dampaknya pada fungsi sistem.
- Memberikan Arahan Strategi Maintenance: Kata kerja yang spesifik membantu dalam menentukan tindakan pemeliharaan yang tepat, apakah itu inspeksi rutin, penggantian komponen, atau tindakan pencegahan lainnya.
Kesimpulan:
Dalam RCM, failure mode harus ditulis dengan jelas menggunakan struktur minimal satu kata benda dan satu kata kerja yang menggambarkan kegagalan. Ini membantu memastikan bahwa analisis dan strategi pemeliharaan yang diusulkan dapat secara efektif mengatasi masalah yang diidentifikasi, sehingga mendukung keandalan dan keselamatan operasional.